PERIGI RAJA - Program Bidang Pemberdayaan Masyarakat dengan Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa Perigi Raja Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) menuai sorotan. Selain karena karena nilai anggaran yang besar mencapai Rp 83.810.000 tahun 2025, pelaksanaanya juga tidak transparan.
Informasi yang didapat media ini, pelaksanaan kegiatan ini sudah dilaksanakan di Kota Tembilahan beberapa waktu yang lalu di salah satu hotel. Meski anggarannya diplot di APBDes 2025, pihak desa hanya menjadi peserta.
"Informasinya kegiatan dilaksanakan oleh pihak ketiga. Tapi saya tidak tahu persisnya juga kerjasamanya dengan pihak mana. Kapasitas desa hanya mengutus dan mengikuti kegiatannya," ujar sumber media ini yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis, 20 November 2025.
Lebih jauh dijelaskan sumber tersebut, kegiatan tersebut dinilai tidak memberikan manfaat dan hanya menghabiskan anggaran. Ditambah Desa Perigi Raja menganggarkan dana yang cukup besar bila dibandingkan dengan desa lainnya.
"Padahal masih banyak hal lain yang dibutuhkan oleh warga Desa Perigi Raja, seperti infrastruktur dan pemberbayaan ekonomi kerakyatan yang jelas manfaat untuk masyarakat, ketimbang kegiatan ini yang hanya dinilai buang-buang anggaran," jelasnya.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Perigi Raja Kecamatan Kuala Indragiri Murdi SE, ketika dimintai tanggapan oleh media ini, Kamis 20 November 2025, Terkesan tidak terbuka. Beberapa pertanyaan yang diajukan, mulai dari total anggaran, peserta, dimana dilaksanakan dan siapa instruktur tidak dijawab dengan jelas.
"Coba saya tanyakan dulu dengan bendahara pak. Anggaran yang ditanyakan, anggaran sebelum perubahan pak," jawabnya.
Sayangnya selepas itu, berbagai pertanyaan yang diajukan tidak direspon dan hanya dibaca. Hal itu menimbulkan dugaan ketidakberesan dengan kegiatan yang dilaksanakan. (Suf)