Siswa Jurusan TKJ dan MM Diwajibkan Miliki Laptop

Senin, 26 Mei 2025 | 09:30:13 WIB

TEMBILAHAN - Kewajiban wali murid harus menyiapkan fasilitas laptop untuk jurusan Tenik  Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Multi Media (MM), di SMK 1 Tembilahan  menuai polemik. Harga untuk masuk dua jurusan tersebut  mahal, dan hanya mampu untuk masyarakat kalangan atas. kebijakan itu dinilai menyalahi aturan dan bisa dikategorikan Pungli. 

Salah seorang guru yang tidak ingin disebutkan namanya kepada media ini, Sabtu, 24 Mei 2025 mengatakan, kebijakan seperti itu tidak bisa dilaksanakan karena melanggar aturan, meski ada persetujuan dari Komite sekolah. 

"Setahu saya sekolah negeri dilarang melakukan hal seperti itu. Lain kalau sekolah swasta boleh, itupun dengan catatan sekolah swasta yang tidak menerima dana BOS," ujarnya. 

Masih menurutnya, tahun ajaran 2024 yang lalu saja, untuk wali murid dibebankan biaya sekitar 10 jutaan, karena meski menyiapkan 1 unit laptop yang speknya sudah ditentukan." Tahun ini infonya biaya naik lagi hingga hampir belasan juta. Ini jelas tidak boleh," tambahnya. 

Sementara itu sumber lain media ini mengungkapkan, hal senada,  dimana wali murid harus membayar diangka 10 jutaan, plus mendapat 1 unit komputer untuk jurusan yang dimaksud. "Tahun kemaren mau 10 jutaan bang, tahun ini belum dapat info saya," jelasnya. 

Lebih jauh diungkapnya, angka 7 jutaan masuk jurusan TKJ dan MM itu awal berdirinya dua jurusan tersebut di SMK I Tembilahan, mungkin hampir 10 tahun. "2-3 tahun belakangan ini, sudah sekitar 10 jutaan," jelasnya lagi. 

Untuk diketahui, labor komputer untuk SMK I Tembilahan Kota ini termasuk yang terbaik dan terlengkap di Inhil. Bahkan Pansel Pemilihan Komisioner Baznas Inhil 2022-2027 melakukan kerjasama untuk tes yang berbasis on line dengan sekolah ini saat  tes ACT. Begitu juga pemilihan Komisioner KPU, tes ACT P3K, jadi adalah aneh, kenapa fasilitas lengkap seperti itu, masih membebankan wali murid dengan kewajiban menyediakan laptop. 

Selain itu, informasi yang didapat media ini, pihak sekolah SMK 1 Tembilahan juga membebani siswa jurusan Tata Boga, dengan iuran praktek. Padahal sekolah ni sudah memperoleh dana BOS dari pusat dan Bosda dari daerah yang meskinya digunakan untuk keperluan siswa praktek. Karena memang bantuan tersebut meski diperuntukan untuk kepentingan seperti itu. 

Sementara itu Abdul Rahim SPD. MPD, saat dihubungi media ini melalui WA, Sabtu, 24 Mei, 2025 tidak menanggapi, meski HP android yang bersangkutan aktif. (Suf) 
 

Terkini