Tembilahan –Pasca peristiwa kebakaran yang terjadi di kawasan Pasar Rakyat Tembilahan, sejumlah pedagang mulai membangun kembali kios mereka secara mandiri. Para pedagang mengaku menggunakan modal pribadi tanpa adanya bantuan dari pemerintah daerah.
Menurut keterangan para pedagang, musibah kebakaran tersebut bukanlah yang pertama kali mereka alami. Beberapa di antara mereka bahkan menyebut sudah dua kali menjadi korban kebakaran, namun tidak pernah mendapatkan bantuan pembangunan kios dari pihak pemerintah.
Kami membangun kios pakai modal sendiri, sekitar empat juta rupiah. Tidak ada bantuan untuk membangun. Kalau tidak kami bangun sendiri, bagaimana kami bisa berjualan? Menunggu pemerintah daerah, tidak ada juga,” ujar Udi, salah satu pedagang, (27/10/2025).
Ia menambahkan, selama ini para pedagang di lokasi tersebut juga tidak pernah diminta membayar retribusi atau pajak resmi kepada pemerintah daerah.
Yang kami bayar cuma kutipan Rp2.000 per hari, itu saja. Dulu sekitar enam tahun lalu memang ada pajak bulanan Rp30.000, tapi sekarang tidak ada lagi. Dari ujung pasar sampai ke Pelabuhan Lasdap, tidak ada yang bayar retribusi pajak,” jelasnya.
Sementara itu, pedagang lainnya menilai lemahnya penarikan pajak dan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah menjadi salah satu penyebab tidak adanya bantuan bagi pedagang kecil di kawasan pasar tersebut.
Bagaimana pemerintah mau bantu pedagang kalau pajak saja tidak pernah ditarik lagi. Jangan salahkan kami pedagang, yang salah itu instansi yang menangani retribusi dan pajak,” ucap seorang pedagang lainnya.
Ia juga menyoroti kinerja sebagian aparatur pemerintah yang dinilai kurang serius dalam menjalankan tugasnya.
Pegawai di Inhil kebanyakan makan gaji buta, kerja nol. Duduk di kedai kopi atau di kantor tapi tidak ada hasil. Pegawai seperti itu sebaiknya diganti dengan orang yang benar-benar mau kerja,” tambahnya dengan nada kesal.
Menanggapi keluhan para pedagang, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indragiri Hilir memberikan penjelasan bahwa pemerintah daerah saat ini sedang melakukan perencanaan renovasi pasar terapung di kawasan tersebut.
Insyaallah saat ini sedang dilaksanakan perencanaan untuk renovasi pasar terapung, dan mudah-mudahan pada tahun 2026 kegiatan tersebut dapat direalisasikan. Ke depan kita berharap tidak ada lagi tempat penampungan sementara di Jalan Yos Sudarso,” ujar pejabat Disdagtri Inhil kepada media ini.(Mus)