Dalam Hal Pembangunan, Wardan Dinilai Bupati Inhil Paling Mengecewakan Paska Reformasi

Dalam Hal Pembangunan, Wardan Dinilai Bupati Inhil Paling Mengecewakan Paska Reformasi

TEMBILAHAN - Ada tiga Bupati difenitif yang pernah menjabat di Inhil paska repormasi 1998 yang lalu. Mereka adalah HM Rusli Zainal (1998-2003), H Indra M Adnan selama dua periode (2003-) dan HM Wardan juga dua periode (2013-2023).

Dari tiga Bupati yang ada, HM Wardan dinilai Bupati paling mengecewakan dalam hal pembangunan daerah. Selama dua periode memimpin, tidak nampak pembangunan mencolok yang bisa dibanggakan, yang terlihat malah kerusakan infrastruktur dimana- mana, terutama jalan.

Salah seorang tokoh pemuda Inhil  Firmansyah saat berbincang-bincang dengan media ini, Jumat, 2 Desember 2022,  mengatakan, Kondisi Inhil belakangan ini dalam hal pembangunan sangat memprihatinkan.

"Tidak nampak pembangunan yang bisa kita banggakan selama 10 tahun belakangan ini. Bukan hanya jalan di tempat, kita malah seakan terlihat mundur. Apa tidak menyedihkan ini," ujarnya.

Dia membandingkan,  Saat Rusli Zainal menjabat, meski PAD dan APBD Inhil kecil, pembangunan pesat. Mulai dari Jembatan Rumbai Jaya, Jembatan Kuala Getek, Bandara Tempulling, Pelabuhan Parit 21 dan pembangunan lainnya.

"Yang penting tu keinginan kuat untuk membangunkan daerah, itulah yang diperlihatkan Rusli Zainal. Meski APBD dan PAD kecil, kenyataan yang bersangkutan mampu untuk berbuat dalam membangunkan Inhil," tambahnya.

Begitu juga dengan Indra M Adnan saat menjabat Bupati. Meski tidak sementerang Rusli, masih ada yang terlihat. Seperti menyelesaikan pembangunan Jembatan Kuala Getek, Gedung Unisi, Islamic Center dan High Way Mandah Tempuling. Meski tiga bangunan terahir tidak selesai.

Sedangkan HM Wardan, tidak ada pembangunan yang menonjol, termasuk menyelesaikan pembangunan yang tidak selesai di era Indra M Adnan. Bahkan Islamic Center terbengkelai, dan jadi bangunan tua.

"Melanjutkan pembangunan yang ada dan menyelesaikannya tidak sanggup, apalagi membangun sesuatu yang baru. Malah di zaman Wardan, banyak proyek tidak selesai tepat waktu, dan silva Inhil tinggi setiap ahir tahun anggaran," tambahnya. (Suf)

Berita Lainnya

Index