Politisi Gerindra DR H Ustad Suhaidi SAg.MAg

Pemrov Riau Diminta Carikan Solusi Atas Anjoknya Harga Komuditas Pertanian Dan Perkebunan Inhil

Pemrov Riau Diminta Carikan Solusi Atas Anjoknya Harga Komuditas Pertanian Dan Perkebunan Inhil

TEMBILAHAN - Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DR H Ustad Suhaidi SAg. MAg, berharap kedatangan  Gubernur Riau H Drs Syamsuar MSi, ke Kabupaten Inhil dalam rangka memberikan  kuliah umum di Kampus STAI Auliurrasyidin dapat memberikan solusi atas anjloknya harga komoditas pertanian dan perkebunan di Inhil, seperti kelapa, pinang dan lainnya.

"Roda perekonomian masyarakat Inhil, sangat tergantung dengan sektor pertanian. Ketika harga komoditas anjlok di pasaran, makanya imbasnya sangat dirasakan oleh masyarakat," ujar anggota DPRD Provinsi Riau yang disebut-sebut akan maju Pada Pilkada Inhil 2024 mendatang kepada media ini, Selasa, 6 September 2022.

Masih menurutnya, anjloknya harga komoditas pertanian dan perkebunan sudah berlangsung sekian lama. Persoalan itu harus menjadi perhatian banyak pihak, tidak terkecuali oleh Pemerintah Provinsi Riau.

"Ditambah lagi saat ini sudah terjadi kenaikan BBM yang berimbas kepada peningkatan biaya hidup masyarakat. Kalau biaya komunitas pertanian dan perkebunan terus anjlok, bagaimana masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidupnya," tambahnya.

Ustad Suhaidi menambahkan, persoalan lainnya yang menimpa masyarakat Inhil adalah produktivitas pertanian dan perkebunan  yang terus menurun. Hal itu disebabkan banyak hal, salah satunya kondisi lahan pertanian dan perkebunan  yang sudah kritis karena teriakan usia.

Hal lainnya yang me jadikan lahan kritis dikarenakan intrusi air laut yang menggenangi lahan pertanian dan perkebunan masyarakat. Untuk itu perlu pembangunan tanggul yang lebih luas dalam rangka mengatasi persoalan tersebut

"Pemrov Riau diharapkan memberikan perhatian lebih untuk pembangunan tanggul di Inhil. Kalau tidak, Inhil yang dikenal sebagai negeri hamparan kelapa, nanti bisa hilang, akibat hancurnya lahan pertanian dan perkebunan dikarenakan pengaruh intrusi air laut yang mengenangi lahan perkebunan dan pertanian," imbuhnya. (Suf)

Berita Lainnya

Index