Proyek Jalan Ruas 6 Pulau Kijang Sanglar Tidak Selesai Tepat Waktu. Salah Siapa?

Proyek Jalan Ruas 6 Pulau Kijang Sanglar Tidak Selesai Tepat Waktu. Salah Siapa?

PULAU KIJANG -  Proyek Rekonstruksi Jalan Ruas 6 Pulau Kijang - Sanglar, yang dikerjakan oleh CV Energi Gemilang dg total anggaran 12.5  milyar lebih tidak selesai pengerjaan sesuai kontrak. Kondisi itu sudah jelas sangat disayangkan dan tentu merugikan masyarakat.

Dari informasi yang didapat media ini, realisasi pengerjaan proyek tersebut baru berjalan sekitar 32 persen dan berakhir 5 September 2022 selama 50 hari kerja.
Hal itu menandakan ada sesuatu persoalan di sana, hingga menyebakan minimnya persentase pengerjaan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Umar, ketika coba dikonfirmasi media ini melalui pesan WA Jumat, 9 September 2022, ternyata wa yang bersangkutan tidak aktif.

Sementara itu Kabid Bina dinas PUPR Kabupaten Inhil Endang Syaihu, ketika dikonfirmasi media ini pada hari yang sama mengatakan, awal mula kegiatan sulitnya mobilisasi material, untuk dimasukkan ke lokasi proyek.

"Akibat kondisi seperti dan kendala lain di lapangan,  pihak penyedia memperlebar dan memperdalam alur sungai Parit, untuk bisa diangkut material menggunakan  transportasi air. Sehingga memakan waktu hampir  satu bulanan lebih," imbuhnya.

Selain itu kendala lainnya  pesanan material yang sudah di order oleh pihak penyedia belum juga di kirim dari Tanjung Balai Karimun juga terlambat. Menurut keterangan penyedia banyaknya permintaan di kabupaten kota lainnya, dan bahkan ada katanya permintaan dari luar negeri.

Ketika disinggung meskinya persoalan seperti itu meskinya sudah diantisipasi sebelum kontrak di teken, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, Kabud Bina Marga PUPR, tidak memberikan penjelasan secara rinci.

Dalam kesempatan itu Endang Syaihu me jelaskan untuk kelanjutan proyek ini, pihaknya akan memberikan  Addendum  kepada tekanan. Tekanan akan di kenakan denda 1/1000 per hari dari nilai kontrak setelah PPn," jelasnya.

Sementara itu CV Energi Gemilang,melalui  H Abdullah Mandu ketika di konfirmasi mengakui adanya kendala, salah satunya  akses memasukkan material yang sangat susah. Pihaknya meski melakukan pendalaman sungai dan parit .

"Akibatnya pengerjaan itu memakan waktu cukup lama. Itupun belum maksimal untuk dilewati ponton membawa material proyek," katanya.

Sementara itu Ketua LSM Perjuangan Anak Negeri (PERAN) Firmansyah, saat dimintai tanggapannya terkait hal ini mengatakan,
Apa yang berlaku meski menjadi perhatian semua pihak di Kabupaten ini. Apa lagi kondisi geografis Inhil yang sulit meski jadi pertimbangan.

"Sebelum kontrak diteken, segala aspek meski dikaji, sehingga nanti jangan ada yang dirugikan, mulai dari masyarakat, pemerintah dan juga rekanan pelaksana," tambahnya. (Suf)

Berita Lainnya

Index