Proyek MPP Diduga Sudah Dua Kali Pencairan

Tokoh Masyarakat Inhil DR H Ali Azhar Ingat Pejabat Serius Urusi Pembangunan Inhil

Tokoh Masyarakat Inhil DR H Ali Azhar Ingat Pejabat Serius Urusi Pembangunan Inhil

TEMBILAHAN - Proyek
Mall Pelayan Publik (MPP) yang dilaksanakan CV Kelapa Gading, dengan konsultan pengawas CV Cipta Rekayasa Arsitektur  dengan sebesar Rp 12.322. 173. 437,18 dan pelaksanaan dari bulan April hingga Desember 2022, ternyata sudah dilakukan pencairan sebanyak dua kali atau sekitar 50 persen.

Hal itu mengindikasikan ada yang istimewa dengan proyek ini, meski realisasi pekerjaan lamban dan bobot pekerjaan baru 33.3 persen. Nyatanya untuk urusan pencairan, sangat diperhatikan oleh OPD terkait.

Belakangan ini berembus kabar, proyek tersebut akan dilakukan addendum pertama oleh pihak terkait. Meski kalau mau jujur, hal itu sangat tidak layak, dikarenakan tidak hal luar biasa yang terjadi yang menjadi indikator pemberian addendum.

Terkait persoalan pencairan yang sudah dilakukan sebanyak dua kali, Kadis PUPR Inhil melalui Kabid Cipta Karya (CK) Arif Gunawan saat dimintai tanggapannya, tidak memberikan jawaban secara pasti.

"Nanti coba saya hitung kembali," Ujar Kabid CK Arif Gunawan, ketika dihubungi media ini, Rabu, 22 November 2022 melalui pesan WA.

Apa yang terjadi dengan proyek MPP menjadi perhatian masyarakat kota Tembilahan, salah satunya dari tokoh masyarakat DR H Ali Azhar S Sos MH yang juga dai kondang dan pemilik beberapa pondok pesantren ini.
"Semewah apapun gedung MPP, jika manusianya tidak responshif dengan kepentingan masyarakat, sangat percuma. Apalagi dalam proses pembangunan seperti ini, sudah timbul masalah di lapangan," jelasnya.

Untuk itu ia mengingatkan kepada Pemda Inhil, jangan melupakan pembangunan  manusianya yang mampu mengerti tentang persoalan masyarakat. Bukan gedung bertingkat yang menjadi kebanggaan.

"Yang jelas kita meminta kepada pejabat Inhil untuk fokus mengurusi Inhil, terutama masalah pembangunan. Jangan sibuk mengurusi persoalan politik, yang pada gilirannya banyak kegiatan pembangunan yang jadi terhambat," jelasnya. ( Suf)

Berita Lainnya

Index